Rabu, 26 Maret 2014

Kisahnya Bunda Yang lagi Galau

Bismillahirrahmanirrahiim.... Awalnya mau mengungkapkan sedikit keluh kesah di FB. Bahasa gaulnya mah "Update Status", ceileee..... Tapi, berhubung selalu berpikir ulang sebelum update status, akhirnya diambil kesimpulan urung curcol ajadeh. Tapi (lagi) koq hati masih galau gimana gituuuu, nahlooo..... Eh keingetan punya blog yang sudah hampir karatan karena ngga pernah ditengok. Kenapa pilih blog dibanding fb? Karena gw yakin 95% pasti ngga ada yang akan membaca blog gw kecuali gw sendiri, atau ada orang yang dengan sengaja gw paksa untuk membaca tulisan ngga bermutu gw. Asli yaa...ini cuma curhatan pribadi saya aja Kegalauan ini bisa dibilang sudah menahun usianya, namun seiring berjalannya waktu ternyata kegalauannya masih belum bisa sembuh juga. Gimana ini ya? Bahkan saya merasa kegalauan saya makin hari makin menjadi. Kegalauan saya sebagai seorang perempuan, yang secara kasat mata tidak memiliki kekurangan tapi ternyata menumpuk banyak kekurangan di sini (menunjuk hati), di sini (menunjuk otak), dan di sini (menunjuk ke seluruh tubuh). Lho????? Galaunya diriku, seteleh diterima cpns. Apakah prestasiku akan stag sampai di sini. Mulai galau ingin melanjutkan program magister karena terbentur beberapa hal, di antaranya status, kemampuan materi dan kemampuan (otak). Lah terus kenapa masih galau? Itumah udh jelas dong ya banyak kendala. Kenapa masih mau maksa untuk lanjut sih? Nah itu dia, masalahnya naluri dan hasrat ini anehnya makin menjadi-jadi. huhuhuhu..... sedih. Meskipun sudah berkali-kali ganti status, hasrat ini masih belum bisa dipendam juga. Mulai dari status wanita single berubah jadi istri orang berubah lagi jadi ibu hamil dan sekarang menjadi seorang ibu seutuhnya, yaaa teteup aja gitu untuk cita-cita yang satu ini ngga bisa hilang. Saya sudah pernah mencoba untuk menyerah, tapi ternyata mimpi itu datang lagi dan datang lagi. Dan Ya Allah sekarang saya bingung saya harus bagaimana. (Mewek di meja kerja kantor) Dalam kehidupan saya, sering terjadi sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Semua karena Allah, asli cuma karena Allah. Daaan...pertolongan itu datang saat saya benar-benar merasa sendiri. Anehnya, kenapa setiap kehidupan (terutama di luar lingkungan), saya tetap merasa sendiri ya? eh ngga juga sih, ada ayah malik, ibu bapak, ami, dan pastinya ada malik yang membuat hidup bunda semakin berwarna. Ups.... udah mulai keluar topik. Back the topic!!! Ngomong-ngomong sekarang syarat melanjutkan program magister itu pake toefl lhoo. Maaf, bukan ngga sanggup. Tapi emang ngga mungkin. Karena persiapa saya yang diburu-buru waktu apa iya bisa? Ya Allah terus sekarang hamba harus bagaimana? Ditambah lagi uang tabungan sudah berkurang banyak karena baru selesai membangun rumah. Ingat sekarang sudah ada Malik, ngga boleh egois memikirkan diri sendiri. Masalah bertambah lagi, lantaran aku masih belum sukses mencari beasiswa, dalam hal ini mungkin ngga ya dapat "izin belajar" dari kantor? Ya Allah....rumit. Masalah ini bukan masalah sepele, ini masalah rumit. Dimana aku harus berbagi peran sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang pns, dan apa iya merangkap sebagai seorang mahasiswi juga. Ya Allah.... Kenapa di tengah-tengah kerumitan ini, mimpi-mimpi itu selalu datang dan tak mau pergi. Kenapa??? Kenapa lagi dan lagi.... Ya Allah... tunjukkan hamba jalan keluar. Hamba ingin cerita ini happy ending. Happy ending Ya Allah...sebagaimana kejadian sejam yang lalu, saat Engkau tunjukkan secercah harapan dalam setiap doa-doa hamba. Aamiiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar